Monday, February 08, 2010

How to Avoid Gullibility

Seorang yang sangat gw sayangi, demi kepentingan nusa dan bangsa, tidak perlu gw sebutkan namanya, merupakan seseorang yang sangat mudah kena tipu orang.

Ada kalanya memang kita terbujuk rayuan gombal dari sales person untuk beli ini-itu, tapi sebetulnya yang kita beli bukan merupakan yang kita butuhkan, tapi seseorang ini lebih parah kayaknya, dua kali mengeluarin duit jutaan untuk alat2 fitness ga jelas dan alat penyaring air yang mulanya ditawarin dari telepon berkedok mendapatkan hadiah langsung, segitu mudahnya tertipu, demi hadiah dijabanin ke lokasi pengambilan hadiah, tahu2 pulang gesek ATM jutaan cuman buat alat2 yg ga jelas itu...ga sekali saudara2, tapi dua kali..

On behalf of her, berikut terjemahan bebas dari artikel Guy Kawasaki yang judulnya How to Avoid Gullibility, semoga bisa menjadi pencerahan buat kita semua. Gw ga terjemahin ampe abis, soalnya akhir2nya kita dibujukin buat beli bukunya si Stephen Greenspan yang nulis artikel itu hehehe..tapi bagus koq buat pencerahan..

How to Avoid Gullibility
by Guy Kawasaki
diterjemahkan secara bebas

Siapa diantara kita yang tidak pernah terpikat untuk suatu gagasan bodoh , pancingan , atau usul ? Pada tingkatan tertentu , kita semua akan mudah tertipu di mana “gullibility/sifat mudah tertipu” digambarkan sebagai “suatu arah kecenderungan luar biasa menjadi ditipu atau mengambil keuntungan dari.” Beruntung, Stephen Greenspan telah menulis sebuah buku yang berjudul Annals of Gullibility: Why We Get Duped and How to Avoid It.

Pada kesimpulan dari buku nya , Greenspan menjelaskan bagaimana untuk menjadi tidak gampang untuk mudah tertipu :

  • Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan besar, ketika kita mengambil keputusan besar dengan terburu-buru atau ketika kita kelelahan , keputusan itu cenderung merupakan keputusan yang buruk. Kita harus cepat menentukan dalam berbagai hal , maka ada baiknya tidur dulu sebelum memutuskan atau tanyakan kepada teman terpercaya anda bagaimana pendapatnya tentang hal tersebut. Tentu saja , jika seseorang ingin anda terburu-buru dalam mengambil keputusan, anda bahkan harus bisa lebih skeptis.

  • Menghindari situasi dimana tingkat kemungkinan untuk mudah tertipu tinggi . jika anda mengetahui bahwa anda sangat mudah terperdaya oleh mulut manis pelayan toko, pergilah ke toko yang tidak mempunyai pelayan toko atau ke toko dengan harga pas, tidak perlu tawar-menawar. Jika telemarketer membuat anda melakukan transaksi yang nantinya anda sesalkan , jangan jawab telepon dari no telepon yang asing.

  • Mengakui batasan yg anda miliki, anda mungkin orang terhebat di dunia dalam soal pemograman, tapi hal itu bukan berarti anda mengetahui mobil yang mana yang akan anda beli, atau mungkin anda tipe orang yang beranggapan tidak ahli dalam suatu hal berarti menunjukan kelemahan, keengganan untuk mengakui batas yang anda miliki membuat anda menjadi sasaran empuk bagi siapapun yang ingin menipu anda.

  • Belajar bagaimana untuk melepaskan . Anda tidak akan mudah jika anda mempelajari trik untuk melepaskan diri sebelumnya, jadi anda tidak akan bingung jika anda bertemu dengan seseorang yang berusaha mempengaruhi anda. untuk contoh , ketika ada telepon dari orang yang menawarkan menyalurkan sumbangan, sela percakapn telepon dengan berkata “Terima kasih, tetapi saya tidak tertarik,” dan kemudian tutup telepon. Atau , jika ketika si peminta sumbangan bertanya kepada anda , anda dapat membalasnya dengan balik bertanya. untuk contoh , jika orang itu mengajukan pertanyaan , “Apakah anda ingin menyumbangkan uang anda agar lebih bermanfaat?” balik bertanya dengan pertanyaan seperti ini “Dapatkah saya mendapatkan nomor telepon rumah anda dan menelepon balik nanti?”


  • Mengambil sikap skeptis . biasanya mengatakan , seperti sikap skeptis sebagai “Saya mengingikan informasi lebih dan bukti dari apa yang anda katakan” akan mencegah anda dari secara tidak sengaja terperosok ke dalam jebakan. Anda tidak perlu berpikiran sempit atau berpikiran negatif—anda hanya perlu terus meragukan hingga mendapatkan beberapa bukti yang jelas.

2 comments:

Vera said...

hehheeee..klo aku biasanya siy suka ga tegaan klo yg nawarinnya temen.

Mbk Yuyun pa kabar? masi inget gak ma azka hehehe..dulu kita sering BW waktu raina ma azka masih bayi ya, skrg Raina malah mo masuk SD ya? duuuh waktu cepet banget berlalu yah...

no limit adventure said...

salam kenal :)